Analisis Break Even Point Pada UMKM Franchise Es Teh Sruput Di Polokarto, Kab. Sukoharjo
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Titik Impas (BEP) waralaba Es Teh Sruput, sebuah UMKM yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini berfokus pada penghitungan BEP dalam satuan unit dan rupiah untuk menetapkan target penjualan yang memungkinkan usaha tersebut mencapai titik impas. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menentukan BEP dengan menganalisis total unit yang terjual dan total biaya yang dikeluarkan pada bulan November 2024. Penelitian ini menggunakan metode analisis BEP dan mengandalkan data primer yang dikumpulkan melalui wawancara lisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BEP pada bulan November tercapai pada angka 11.083 unit dengan nilai penjualan sebesar Rp34.313.696. Studi ini menyimpulkan bahwa UMKM waralaba Es Teh Sruput perlu menetapkan target penjualan melebihi angka-angka ini untuk memastikan keberlanjutan dan profitabilitas. Hal ini menyoroti peran penting perhitungan BEP dalam membantu UMKM merencanakan strategi penjualan dan anggaran keuangan yang efektif. Selain itu, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya UMKM dalam meningkatkan ekonomi lokal, mengurangi kemiskinan, dan mempromosikan kesejahteraan ekonomi yang merata. Secara keseluruhan, analisis BEP terbukti menjadi alat yang berharga untuk membantu UMKM dalam pengambilan keputusan strategis dan perencanaan keuangan.
Kata Kunci: Es Teh, Break Even Point, UMKM, Waralaba.
Abstract
The aim of this study is to examine the Break-Even Point (BEP) of the Sruput Ice Tea franchise, an MSME located in Sukoharjo Regency. The research focuses on calculating BEP in terms of units and rupiah to establish sales targets that allow the business to break even. Specifically, this study aims to determine the BEP by analyzing the total units sold and total costs incurred in November 2024. The research employs the BEP analysis method and relies on primary data collected through oral interviews. The findings indicate that the BEP in November was achieved at 11,083 units with a sales value of Rp34,313,696. The study concludes that Sruput Ice Tea franchise MSMEs need to set sales targets exceeding these figures to ensure sustainability and profitability. This highlights the critical role of BEP calculations in aiding MSMEs to plan effective sales strategies and financial budgets. Furthermore, the research underscores the importance of MSMEs in boosting the local economy, reducing poverty, and promoting equitable economic welfare. Overall, BEP analysis proves to be a valuable tool for assisting MSMEs in strategic decision-making and financial planning.
Keywords: Ice Tea, MSME, Break Even Point, Franchise.
References
Defa, A. S., Febrianisa, A. E., Maharani, T. P., Listiani, T., & Susanto, R. (2022, January). Analisis Break Even Point (BEP) Usaha Jati Furniture di Desa Sambirembe Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen. In Prosiding Seminar Nasional Hukum, Bisnis, Sains dan Teknologi (Vol. 2, No. 1, pp. 18-18).
Emanauli, E., Sari, F. P., & Oktaria, F. (2021). Analisis Break Event Point (Bep) Pada Pabrik Teh Pt. Perkebunan Nusantara Vi Unit Usaha Kayu Aro. JAS (Jurnal Agri Sains), 5(1), 24-34.
Hidayat, A., Lesmana, S., & Latifah, Z. (2022). Peran Umkm (Usaha, Mikro, Kecil, Menengah) Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(6), 6707-6714.
Komara, B. D., Setiawan, H. C. B., & Kurniawan, A. (2020). Jalan terjal UMKM dan pedagang kecil bertahan di tengah pandemi Covid-19 dan ancaman krisis ekonomi global. Jurnal Manajemen Bisnis, 17(3), 342-359.
Kristianto, A., Nugroho, L., Ikhwanudin, M. K., Christian, N. D. R., Pangestu, P. D. A., & Susanto, R. (2022, January). Analisis “Break Even Point (BEP)” Pada Kangen Café di Masa Pandemi. In Prosiding Seminar Nasional Hukum, Bisnis, Sains dan Teknologi (Vol. 2, No. 1, pp. 1-1).
Kusumawardani, A., & Alamsyah, M. I. (2020). Analisis perhitungan BEP (break even point) dan margin of safety dalam penentuan harga jual pada usaha kecil menengah. Jurnal Ilmu Keuangan dan Perbankan (JIKA), 9(2), 117-130.
Maesaroh, S. S. (2020). Upaya peningkatan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Tasikmalaya melalui pemanfaatan system informasi geografis (SIG). Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis, 11(1), 61-74.
Mufriantie, F., & Saputra, I. (2020). Analisis Break Even Point dan Return Of Investment pada Usaha Ikan Asin di Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Jurnal Agribis, 13(2).
Riwayadi. (2019). Akuntansi Biaya: Pendekatan Tradisional Dan Kontemporer Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat
Salatalohy, N. S., Nusamara, E. M., Niklerek, Y., Likumahua, G. J., Hataul, R. A., Sahetapy, V. A., ... & Manuhutu, M. Z. (2024). STUDI KELAYAKAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) MINUMAN KEKINIAN “BUBBLE HALUW”. Jurnal Tagalaya Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 25-32.
Saleh, S. M., Agustin, M. A., & Amor, A. (2022). Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Pada Umkm Muthia Bakery Di Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, 2(2).
Shokoshoci, N., & Trisyanto, A. (2023). Sosialisasi Rencana Anggaran Biaya Pada UMKM Gadungku di Desa Tegallega. Konferensi Nasional Penelitiandan Pengabdian (KNPP) Ke-3 Universitas Buana Perjuangan Karawang, 2559–2566.
Surya, A., Yunindra, A. E., Sari, M., Deffi, S. W. P., Salwa, S., & Umami, A. R. (2023). Pelatihan Menyusun Anggaran Untuk UMKM Di Desa Pahawang. Insani Mandiri: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 7–14. https://ejournal.stikestrimandirisakti.ac.id/index.php/insanmandiri
Wardani, Y. D., Indira, A. L., Cahyaningrum, M., & Yahya, B. (2023). ANALISIS MANAJEMEN KEUANGAN PADA UMKM FRANCHISE TEH POCI. Musytari: Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi, 2(3), 41-50.
Zalukhu, R. S., Hutauruk, R. P. S., Collyn, D., Sinurat, Y. M., & Sinaga, M. (2024). Analisis Struktur Biaya Dan Break Even Point Pada UMKM Salero Basamo. Jurnal Mutiara Ilmu Akuntansi, 2(3), 336-346.