PENGARUH PENUNDAAN WAKTU DAN SUHU PEMERIKSAAN TERHADAP KADAR GLUKOSA URIN DAN PROTEIN URIN
DOI:
https://doi.org/10.47701/sikenas.vi.3892Keywords:
diabetes mellitus, glukosa urine, protein urine, penundaan pemeriksaanAbstract
Latar Belakang : Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme tidak menular yang bersifat kronis dimana kerja insulin, sekresi, atau keduanya terganggu. Kekurangan insulin menganggu metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Salah satu diagnose/parameter pemeriksaan penyakit tersebut adalah dengan pemeriksaan Glukosa dan Protein Urin. Namun pada perjalanan pemeriksaan dilaboratorium terkadang terjadi penundaan pemeriksaan karena berbagai hal, seperti gangguan alat, reagen yang terhambat pengadaannya atau jumlah pasien yang terlalu banyak, sehingga terjadi penundaan pemeriksaan.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh waktu dan suhu penundaan pemeriksaan urin pada penderita DM.
Metode Penelitian : Penelitian yang dilaksanakan adalah jenis penelitian eksperimental analitik dengan rancangan penelitian Cross-sectiona. Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode stick carik celup Healgen yang kemudian disesuaikan skala warna yang terbentuk pada alat tes tersebut.
Hasil Penelitian : Hasil pemeriksaan glukosa urine dan protein urine yang segera diperiksa dengan penundaan 1 jam pada suhu ruang dan suhu dingin memiliki hasil yang sama tidak ada perubahan dalam sampel urin yang diperiksa, tetapi mengalami perubahan hasil pada penundaan waktu 3 jam pada suhu ruang dengan penurunan hasil dikarenakan mengalami perkembang biakan pada bakteri. Pada uji beda One Way ANOVA didapatkan hasil bahwa pemeriksaan langsung tidak ada beda nyata terhadap pemeriksaan kadar glukosa, namun terdapat beda nyata pada penundaan waktu 1 jam dan 3 jam pada pemeriksaan glukosa dan protein.
Simpulan : Pemeriksaan secara langsung dan ditunda 1 jam pada suhu ruang dan suhu dingin dapat dilakukan untuk pemeriksaan glukosa dan protein. Tetapi pada penundaan waktu 3 jam pada suhu ruang tidak dapat digunakan untuk pemeriksaan glukosa dan protein.
References
ADA (American Diabetic Association). 2018. Standart of Medical Care of Diabetes Mellitus. Available at https://diabetesed.net/wpcontent/uploads/2017/12/2018-ADA-Standards-of-Care.pdf, accessed Januari 2024.
Adillah, N., H. 2022. Gambaran Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Urine pada Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 Sampel Langsung, Penundaan 2 jam dan Disimpan Dalam Lemari Pendingin Selama 2 jam. KTI. Tasikmalaya: Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya.
Aeni, V., A., Anggraeni, N., dan Sugiatmini, S. 2019. Pengaruh Suhu dan Waktu Penyimpanan Urin pada Pemeriksaan Protein Metode Carik Celup dan Bang. JAB-STABA. 03(02), 1-6.
Arfokhati, N.I., 2010. Hubungan Antara Glukosa Urin dengan Keton Urin pada Diabetes Melitus. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Aziz, H. A. 2016. Gambaran Reduksi Urin dengan Metode Benedict pada Pasien Diabetes Melitus. KTI. Ciamis: STIKES Muhammadiyah Ciamis.
Bandiyah, S. 2017. Sensitivitas dan Spesifitas Protein Urine Metode Carik Celup dan Asam Asetat 6% pada Ibu Hamil. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Pratiwi, F. 2022. Hubungan kadar Glukosa Darah dengan Kadar Glukosa Urine Metode Benedict. Tugas Akhir. Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Erna, Sari. 2020. Pengaruh Waktu dan Suhu Penyimpanan Terhadap Hasil Urinalisis Metode Dipstik Pada Urin Penderita Hiperglikemia. Skripsi : Program Studi Farmasi Universitas Hasanuddin Makasar.
Febiola, P.Z. 2020. Pengaruh Waktu dan Suhu Penyimpanan Terhadap Hasil Urinalisis Metode Dipstick Pada Urine Penderita Proteinuria. Skrispsi: Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Makasar.
Fineberg, D., Jandeleit-Dahm, K. A. M. and Cooper, M. E. 2013. Diabetic Nephropathy: Diagnosis and Treatment, Nature Reviews Endocrinology. 9(12), pp. 713–723
Fischer, S. J. 2014. Anterior Cruciate Ligament (ACL) Injury. American Academy of Orthopaedic Surgeons.
Gandasoebrata, R. 2013. Penuntun Laboratorium Klinis. Jakarta : Dian Rakyat
Hermayudi, H. dan Ariani, A.,P. 2017. Metabolik Endokrin. Yogyakarta : Nuha Medika.
Kustarini, I. dan Puspito, L. 2012. Akurasi Pemeriksaan Carik Celup pada Urinalisis Proteiunuria dan Glukosuria Dibandingkan dengan Metode Standart. Molucca Medica, 5(1): 19-23.
Haryati Y, 2016. Perbedaan Protein Urin Metode Carik Celup dan Metode Pemanasan dengan Asam Asetat 3% pada Penderita Gagal Ginjal. Tugas Akhir. Semarang: Akademi Analis Kesehatan 17 AGUSTUS 1945 Semarang.
Irianto, K. 2014. Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung : Alfabeta.
Kurniawan, B. 2016 Perbedaan Hasil Pemeriksaan Protein Urin Metode Carik Celup. Metode Asam Asetat 6% dan Metode Asam Sulfosalisilat 20%. Tugas Akhir: Politeknik Kesehatan Palembang.
Muhammad, A. 2010. Waspadai Asam Urat Dan Diabetes Melitus. Yogyakarta: DIVA Press.
Mundt, L.A. dan Shanahan, K. 2011. Graff’s Textbook of Routine Urinalysis and Body Fluids. Philadelphia: Wolters Kluwer-Lippincott Williams & Wilkins Health.
Nazarudin, M. 2019. Perbedaan Waktu Tunda terhadap Pemeriksaan Glukosa Urine Metode Dipstick pada Penderita Diabetes Melitus. KTI. Banjar Baru: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
Novrilia, S. 2019. Gambaran Hasil Pemeriksaan Glukosa Urin Menggunakan Metode Benedict dan Carik Celup pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Kendari. KTI. Kendari: Poltekkes Kemenkes Kendari.
Nugroho,B., S. 2019. Pengaruh Penundaan Pemeriksaan terhadap kadar Darah dalam Urine. Tugas Akhir. Yogyakarta : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Octaviani, A. 2017. Pengaruh Penundaan Sampel Urine terhadap Kadar Glukosa dan Berat Jenis (BJ) Penderita Diabetes Melllitus (DM). Tugas Akhir. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Pangulimang, A.P., Kaligis, S., H., M., dan Paruntu, M., E. 2018. Gambaran Kadar Protein Urine pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Wolter Mongisidi Manado. Jurnal e-BIOMEDIK. 6(2): 2-6
Pinontoan, S.P.M., Pascoal, M. E., Samaili, F.A.C., dan Andria, A. J. 2023. Pengaruh Waktu Penundaan pada Pemeriksaan Kimia Urin Metode Carik Celup dengan Suhu Penyimpanan 2-8°C. Jurnal Analis Kesehatan Klinikal Sains. 11 (1): 96-104.
Punthakee, Z., Goldenberg, R. and Katz, P. 2018. Definition, Classification and Diagnosis of Diabetes, Prediabetes and Metabolic Syndrome. Can J Diabetes. 42(1): S10–S15.
Purba, H. 2019. Pemeriksaan Protein Urine pada Penderita Diabetes Mellitus Kronis yang Dirawat di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru. The Indonesian Journal of Medical Laboratory. 2(1): 10-13.
Putri, D.A.N.R., Sarihati, I.G.A.D., dan Bekti, H.S. 2013. Perbedaan Lama Waktu Penundaan Urin terhadap Hasil Pemeriksaan Glukosa Urin. The Journal of Medical Laboratory. 1(1): 23-25.
Purwanto. 2018. Teknik Penyusunan Instrumen Uji Validitas dan Rehabilitas Penelitian Ekonomi Syariah. Magelang: Staia Press.
Riswanto dan Rizki, M. 2015. Urinalisis : Menerjemahkan Pesan Klinis Urine. Yogyakarta: Pustaka Rasmedia.
Risma, D.M.P.J.S. 2019. Hubungan Kadar Gula Darag Dengan Proteinuria Pasien Diabetes Melitus di Laboratorium Rumah Sakit Umum Djolham Binjai. Skripsi : Fakultas Biologi Universitas Medan Area Medan.
Sari, E. 2020. Pengaruh Waktu dan Suhu Penyimpanan terhadap Hasil Urinalisis Metode Dipstik pada Urin Penderita Hiperglikemia. Skripsi. Makasar: Universitas Hassanudin.
Schteingart, D., E. 2012. Pankreas : Metabolisme Glukosa dan Diabetes Mellitus in L.M. Sylvia A Price, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 6th edition. Jakarta: EGC.
Selvana, S. 2020. Analisa Kejadian Hiperproteinuria sebagai Tanda Preeklampsia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Umum Anwar Medika Sidoarjo. Journal of Chemical Information and Modeling, 21(1): 1–9.
Siahaan, M., A. dan Aruan, D., G., R. 2021. Gambaran Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Urin pada Penderita Diabetes Mellitus dengan Penyimpanan di Lemari Pendingin Selama 24 Jam dan Tanpa Penyimpanan di RS Bandung Medan. Majalah Ilmiah Methoda. 11(3): 172-175.
Sihotang, H.T. 2017. Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Diabetes dengan Metode Bayes. Jurnal Mantik Penusa.1(1): 36-41.
Strasinger, S. K & Lorenzo, M. S. D., 2008. Urinalysis and Body Fluid. 5th ed. United States of America: F.A Davis Company.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-24. Bandung: Alfabeta.
Utami, W., D., Irwadi, D., dan Farpina, E. 2024. Perbandingan Glukosa Urin dan Berat Jenis Urin pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Berbagai Waktu Pemeriksaan di Puskesmas Harapan Baru. Kalimantan Timur. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. 11(1), 138-148.
WHO (World Health Organization). 2019. Classification of Diabetes Mellitus. Geneva: World Health Organization.
Yasti, A., I. 2021. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Protein Urine dengan Metode Carik Celup dan Metode Pemanasan Asam Asetat 6% pada Ibu Hamil Trimester III. KTI. Madura: Stikes Ngudia Husada Madura.
Yulianto, Bandu, N., & Thahir, S. 2018. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Glukosa Urin Segar dan Urin Tunda Dua Jam pada Penderita Diabetes Melitus Metode Carik Celup. Jurnal Media Laboran, 8(1), 29-32.
Zakinah, F., P. 2020. Pengaruh Waktu dan Suhu Penyimpanan terhadap Hasil Urinalisis Metode Dipstick pada Urine Penderita Proteinuria. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar