PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN DARAH RUTIN YANG DISIMPAN PADA SUHU 4-8ï‚°C DITUNDA 1 JAM DAN 3 JAM
DOI:
https://doi.org/10.47701/sikenas.vi.3887Keywords:
Darah rutin, tunda 1 jam, tunda 3 jam, suhu dinginAbstract
Latar Belakang: Pemeriksaan darah rutin dilakukan untuk membantu diagnosa penyakit dan mengetahui adanya kelainan. Pemeriksaan ini meliputi hemoglobin, hematokrit, laju endap darah, hitung sel leukosit, hitung sel eritrosit, dan hitung sel trombosit. Pemeriksaan terkadang bisa tertunda karena saluran listrik yang rusak, alat mengalami gangguan, stok reagen habis dan keterbatasan ATLM. Pada kondisi tersebut, sampel dapat disimpan di lemari pendingin.
Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan darah rutin pada sampel yang disimpan suhu 4-8℃ dan ditunda pemeriksaannya selama 1 dan 3 jam dibandingkan dengan spesimen yang diperiksa segera.
Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah eksperimental dengan jumlah sampel sebanyak 10 darah EDTA. Pemeriksaan dilakukan secara otomatis menggunakan hematology analyzer. Uji statistik yang digunakan adalah uji normalitas Shapiro Wilk dan uji beda oneway ANOVA.
Hasil Penelitian: Kadar hemoglobin dan hematokrit relatif stabil terhadap pengaruh waktu dan suhu dibandingkan parameter lainnya. Leukosit, trombosit dan laju endap darah cenderung meningkat pada spesimen yang disimpan pada suhu dingin, sebaliknya kadar eritrosit justru menurun. Hasil uji beda oneway ANOVA menunjukkan tidak ada perbedaan hasil antara spesimen yang diperiksa langsung dan penundaan pemeriksaan selama 1 dan 3 jam pada spesimen yang disimpan pada suhu dingin (nilai sig seluruh parameter >0,05).
Simpulan: Spesimen pemeriksaan darah rutin yang disimpan pada suhu 4-8℃ dengan penundaan pemeriksaan 1 dan 3 jam memberikan hasil yang sama baik dengan spesimen yang langsung diperiksa.
References
Abdurrahman, S., Sanatang, Rahayu. S.Y. 2021. Pengaruh Waktu Penyimpanan Serum pada Pemeriksaan Kolesterol Total. Jurnal MediLab Mandala Wahyu. 5(2), 1-8
Afiyanti, F. F. 2017. Perbedaan Nilai Hematokrit Ditunda 0 Jam dan 6 Jam Menggunakan Metode Mikrohematokrit Studi pada Mahasiswa Program Studi D-III Analis Kesehatan Semester IV-B STIKes ICMe Jombang. KTI. Jombang: STIKES Insan Cendekia Medika Jombang.
Afriansyah, F., Bastian., Sari, I., Juraijin,D. 2021. Pengaruh Lamanya Penyimpanan dan Suhu terhadap Jumlah Eritrosit. Journal of Indonesian Medical Laboratory and Science. 2(2), 108-114
Ardiansyah, F., Bastian, Sari, F., Juraijin, D. 2021. Pengaruh Lamanya Penyimpanan dan Suhu Terhadap Jumlah Eritrosit. Journal of Indonesian Medical Laboratory and Science. 2(2),108-114.
Aristoteles, A. dan Puspitasari, N. 2023. Perbedaan Hitung Jumlah Leukosit Segera dan Disimpan selama 6 Jam. Journal Health Applied Science and Tehnology (JHAST). 1(1), 16-20.
Bararah, A. S., Ernawati, & Andreswari, D. 2017. Implementasi Case Based Reasoning untuk Diagnosa Penyakit berdasarkan Gejala Klinis dan Hasil Pemeriksaan Hematologi dengan Probabilitas Bayes. Rekursif, 5(1), 43–54
Benedicta, G. 2014. Perbedaan Hasil Hitung Lekosit yang Langsung Diperiksa dan Ditunda 2 Jam. Skripsi. Semarang: Universitas 17 Agustus Semarang.
Chairani, C., Susanto, V., Monitari, S., & Marisa, M. 2022. Nilai Hematokrit pada Pasien Hemodialisa dengan Metode Mikrohematokrit dan Automatic. Jurnal Kesehatan Perintis. 9(2), 89-93
Dameuli, S., Ariyadi, T., & Nuroini, F. 2018. Perbedaan Kadar Hemoglobin Menggunakan Hb Meter, Spektrofotometer dan Hematology Analyzer pada Sampel Segera Diperiksa dan Ditunda 20 Jam. KTI. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang. 1–6.
Darmayani, S., & Hasan, F. E. 2018. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Jumlah Leukosit antara Metode Manual Improved Neubauer dengan Metode Automatic Hematology Analyzer. Jurnal Kesehatan Manarang. 2(2), 72-75
Darmadi, D., P. 2018. Perbedaan Jumlah Leukosit Darah EDTA diperiksa Segera dan ditunda Selama 2 Jam. Jurnal Analis Kesehatan Klinikal Sains. 6 (2), 1-7.
Desmawati. 2013. Sistem Hematologi dan Imunologi. Jakarta: In Media.
Field, A. 2018. Discovering Statistics Using IBM SPSS Statistics 5th Edition (5th ed.). London : SAGE Publications Inc.
Fitri, Z. E. 2017. Klasifikasi Trombosit pada Citra Hapusan Darah Tepi berdasarkan Gray Level Co-Occurrence Matrix Menggunakan Backpropagation. Skripsi. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Fitri, A. dan Rahmatul, F. 2022. Pengaruh Jumlah Trombosit pada Pasien Anak Penderita Demam Berdarah Dengue di Kota Langsa. Jurnal Kimia Sains dan Terapan. 4(1), 1-4.
Gandasoebrata, R. 2013. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.
Haryani, W. dan Setiyobroto, I. 2022. Modul Etika Penelitian. Jakarta : Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Jakarta I
Hayati, E., Alim,S., Durachim, A., Noviar, G. 2023. Pengaruh Waktu Simpan Darah dan Jenis Antikoagulan terhadap Jumlah Trombosit. Jurnal Kesehatan Siliwangi. 4 (2),1-7.
Hidayat, N & Sunarti, S. 2015. Validitas Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Menggunakan Metode Hb Meter pada Remaja Putri di MAN Wonosari. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health). 9(1), 3-9.
Hussain, S. 2018. Stability and Reliability of Complete Blood Count Parameters with Extended Storage toward Pathological Applications with Defined Specifications: A Mini Review. Oncology Clinics & Research (ONCR), 1(1), 18-21
Ilfisyar, A, I. 2018. Pengaruh Waktu dan Suhu terhadap Jumlah Leukosit. KTI. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Junitasari, D., Sukeksi, A. dan Santosa, B. 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Darah Rutin pada Pemberian Antikoagulant EDTA Konvensional dengan EDTA Vacutainer. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Keohane, E.M., Smith, L.J and Walenga, J.M. 2016. Rodaks’s Haematology: Clinical, Principles and Application, 5 th edition. Missouri: Elsevier.
Kiswari, R., 2014. Hematologi dan Transfusi. Jakarta: Erlangga.
Marpiah, S .2017. Pengaruh Penundaan Darah K3EDTA terhadap Jumlah Trombosit Metode Automatic Hematology Analyzer. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Masturoh, I. dan Anggita, T. N. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Murphy, W.G. 2014. The Sex Difference in Haemoglobin Levels in Adults, Mechanism, Causes, and Consequences. Blood Rev. 28(2), 41-47
Muslimah, S. 2016. Perbedaan Jumlah Trombosit pada 25, 12,5 dan 5 Kotak Sedang Bilik Hitung Improved Neubauer. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Muslimah. 2020. Pengaruh Suhu Ruangan Terhadap Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah Dengan Metode Westegreen. KTI. Madura: Stikes Ngudia Husada Madura
Naid, T., Arwie, D., dan Mangerangi, F., 2012. Pengaruh Waktu Penyimpanan terhadap Jumlah Eritrosit Darah Donor. As-Syifaa Jurnal Farmasi, 4(1): 112-120
Nidianti, E., Nugraha, G., Aulia, N.A.I., Syadzila, K.S., Suciati, S.S., Utami, D.S. 2019. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin dengan Metode POCT (Point of Care Testing) sebagai Deteksi Dini Penyakit Anemia bagi Masyarakat Desa Sumbersono, Mojokerto. Jurnal Surya Masyarakat. 2(1), 29-34.
Nuryati, A. dan Suhardjono, S. 2016. Pengaruh Volume, Lama Pendiaman dan Suhu Penyimpanan Darah pada Pemeriksaan Mikrohematokrit terhadap Nilai Hematokrit. Jurnal Teknologi Kesehatan (Journal of Health Technology). 12(2).141-146.
Ozmen, S. U., & Ozarda, Y. 2021. Stability Of Hematological Analytes During 48 Hours Storage At Three Temperatures Using Cell-Dyn Hematology Analyzer. J Med Biochem, 40(3), 252-260.
Pinter, E., Laszlo, K., Schuszler, I., & Konderak, J. 2016. The stability of quantitative blood count parameters using the ADVIA 2120i hematology analyzer. Practical Laboratory Medicine. 4 (1), 16–21.
Plebani, M., Sciaocovelli, L., Aita, A., and Chiozza, M., L. 2014. Harmonization of pre-analytical Quality Indicators. Journal Biochem Med. 24(1), 105-13.
Purnama, T. dan Atri, A. 2021. Analisis Quality Control Pemeriksaan Hemoglobin pada Alat Hematology Analyzer. Jurnal MediLab Mandala Waluya. 5(1), 1-7
Puspitasari. 2019. Buku Ajar Mata Kuliah Hematologi. Sidoarjo: Umsida Press.
Puspitasari, P., Aliviameita, A., Wahyudhi, S., D., Y., dan Purwanti, P., F. 2022. Stabilitas Sampel Darah Terhadap Profil Hematologi dengan Metode Otomatis. The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist. 5(1), 1-7.
Queen, E., Ifeanyi, O.E. and Chinedum, O.K. 2014. The Effect of Storage on Full Blood Count in Different Anticoagulant. IOSR-JDMS.13(9): 128-131
Rabbani, Z. 2018. Pemberitaan Negatif dan Citra Politik Joko Widodo (Studi Kuasi Eksperimental terhadap Pemilih Pemula Siswa SMA Negeri di Kota Bandung). Disertasi. Jakarta. Universitas Pendidikan Indonesia.
Rahmnitarini, A., Hernaningsih, Y., dan Indrasari, N.Y. 2019. The Stability of Sample Storage for Complete Blood Count (CBC) Toward The Blood Cell Morpholog. Medical Journal. 8(2), 391-395.
Rahmatullah, W., Abdullah, S., dan Mardiyaningsih, A. 2023. Perbedaan Kadar Hemoglobin Menggunakan Metode HB Meter dan Hematology Analyzer. Jurnal Ilmu Keperawatan. 12(1), 1-8.
Riana, D.R.A., Durachim, A., Hayati, E., dan Marlina, N. 2023. Pengaruh Suhu Ruangan dan Lama Simpan Darah Sitrat terhadap Nilai Laju Endap Darah Metode Westergren. Jurnal Kesehatan Siliwangi. 4(1), 1-8
Ridha, N. 2017. Proses Penelitian, Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian. Hikmah. 14(1), 62-70
Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Alfamedika dan Kanal Medika. Yogyakarta
Rosita, L., Cahya, A.A., dan Arfira, F.A. 2019. Hematologi Dasar. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia
Salman, Y., Nadia, N., dan Wahidah, R. 2021. Perbedaan Hasil Hitung Jumlah Leukosit dengan Modifikasi Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) dan Asam Cuka sebagai Pengganti Komposisi Larutan Turk. Jurnal Kesehatan Indonesia. 12(1), 1-4.
Saputra, D., O dan Aristoteles, A. 2022. Perbedaan Pemeriksaan Darah Segera dan Ditunda Selama 6 Jam pada Suhu 4-8 ℃ terhadap Kadar Hemoglobin dengan Hematology Analyzer. Jurnal Aisyiyah Medika. 7(2), 49-56.
Saragih, P., Adhayanti, I., Lubis, Z., Hariman, H. 2019. Pengaruh Waktu Simpan Packed Red Cells (PRC) terhadap Perubahan Kadar Hemoglobin, Hematokrit, dan Glukosa Plasma di RSUP H. Adam Malik Medan Indonesia. Intisari Sains Medis 10 (2): 501-505
Setiawan, A., Suryani, E., dan Wiharto, W. 2014. Segmentasi Citra Sel Darah Merah berdasarkan Morfologi Sel untuk Mendeteksi Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Itsmart. 3(1), 1-8.
Sherwood, L. 2016. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Ed 8. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Subaiyah, S., Santosa, B., dan Ariyadi, T. 2018. Perbandingan Larutan Turk dengan Modifikasi Larutan Turk Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) terhadap Jumlah Leukosit. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Sujud, S., Hardiasari, R., dan Nuryati, A. 2015. Perbedaan Jumlah Trombosit Pada Darah EDTA Yang Segera Diperiksa dan Penundaan Selama 1 Jam di Laboratorium RSJ Grhasia Yogyakarta. Medical Laboratory Technology Journal. 1(2), 85-91.
Syarifah, S., Prasetyaswati, B. & Utami, N,.M. 2019. Hematologi Dasar. Jakarta Selatan: PT Cipta Gadhing Artha
Syuhada, S., Aditya, A. dan Candrawijaya, I. 2020. Perbedaan Hematokrit Darah Segar dan Darah Simpan (30 Hari) di UTD RSAM Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 9(2), 646-653.
Winarzat, W., S. 2021. Perbedaan Penggunaan Antikoagulan Na2EDTA, K2EDTA dan K3EDTA terhadap Profil Eritrosit yang Diperiksa Secara Automatic dengan Hematology. Analyzer. Skripsi. Yogyakarta. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Wu, X., Zhao, M., Pan, B., Zhang, J., Peng, M., Wang, L., Xiaoke, H., Xianzhang, H., Runqing, M., Wei, G., Rui, Q., Wenxiang, C., Hong, J., Yueyun, M., and Hong, S. 2015. Complete Blood Count Reference Intervals for Healthy Han Chinese Adults. PLoS ONE 10(3), 1-15.
Yumaroh, S. 2018. Perbedaan Kadar Hematokrit Darah EDTA Disimpan Suhu Kamar dan Suhu Lemari Pendingin Selama 6 Jam dan 18 Jam. KTI. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.