KEAKURATAN KODE KARAKTER KE-5 PADA KASUS MUSCULOSKELETAL BERDASARKAN ICD 10 DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Authors

  • Chika Putri Andini Universitas Duta Bangsa Surakarta
  • Linda Widyaningrum Universitas Duta Bangsa Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.47701/sikenas.vi.2884

Keywords:

keakuratan kode, kasus musculoskeletal, ICD 10

Abstract

Dalam proses pengkodean sistem musculoskeletal memiliki kode karakter ke-5 yang merupakan kode untuk menunjukkan letak terjadinya kasus musculoskeletal. Apabila kode karakter ke-5 tidak digunakan atau digunakan tetapi salah kode maka akan berpengaruh terhadap pemeriksaan penunjang yang dilakukan dan bisa juga berpengaruh terhadap biaya pengobatan. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, dari 10 dokumen rekam medis yang diteliti peneliti menemukan ketidakakuratan mencapai 100%, artinya dari 10 sampel awal terdapat 10 dokumen yang tidak akurat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keakuratan kode karakter ke-5 pada kasus musculoskeletal berdasarkan ICD 10 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

                Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Teknik pengambilan sampel yaitu sampel total dengan jumlah dokumen sebanyak 126 dokumen rekam medis kasus musculoskeletal. Instrumen penelitian meliputi ICD 10, pedoman observasi berupa check list dan pedoman wawancara. Pengolahan data dengan collecting, coding, klasifikasi dan penyajian data.

                Presentase ketidakakuratan kode karakter ke-5 pada kasus musculoskeletal diperoleh hasil 98,41% atau sebanyak 124 dokumen tidak akurat dan 1,59% atau sebanyak 2 dokumen akurat. Faktor yang mempengaruhi keakuratan dan ketidakukaratan kode kasus musculoskeletal antara lain karena tenaga medis atau dokter dan tenaga rekam medis coder. Sebaiknya petugas coding melakukan konfirmasi ke dokter penanggung jawab pasien yang bersangkutan apabila ditemukan penulisan diagnosa yang tidak terbaca agar kode yang dihasilkan akurat. Sebaiknya  dilakukan perencanaan kebutuhan petugas coding dan menganalisis beban kerja petugas coding agar keakuratan kode karakter ke-5 pada kasus musculoskeletal semakin optimal. Sebaiknya petugas coding memberikan kode karakter ke-5 pada dokumen rekam medis pasien kasus musculoskeletal, karena  keakuratan dan  kelengkapan kode berpengaruh terhadap biaya pengobatan.

References

Departemen kesehatan RI, 2006. Pedoman Penyelenggaraan Dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit.Jakarta : Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik.

Garmelia E, Kresnowati L, Irmawati. 2017. Klasifikasi Kodifikasi Penyakit dan Masalah Terkait I : Anatomi, Fisiologi, Patologi, Terminologi medis dan tindakan pada sistem cardiovasculer, respirasi dan musculoskeletal.

Hantika, SE. 2022. Tinjauan keakuratan kode diagnosis Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) dengan penerapan karakter ke-4 berdasarkan ICD 10 pada dokumen rawat inap di Rumah Sakit Umum Mitra Keluarga Husada. Universitas Duta Bangsa Surakarta.

Hatta, G. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI Press.

Monica RD, Oktarica F. 2021. Tinjauan Kelengkapan Kode Diagnosa Karakter ke-5 pada Kasus Injury Guna Menunjang Kualitas Informasi Rekam Medis Rawat Inap di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. TEDC, 15 (2); 166-172.

Notoatmodjo, S. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta.

Pearce, Evelyn C. 2022. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Rusliyanti NKL, Hidayat AR, Seha HN. 2016. Analisis Ketepatan Pengkodean Diagnosis Berdasarkan ICD 10 dengan Penerapan Karakter ke-5 pada Pasien Fraktur Rawat Jalan Semester II di RSU Mitra Paramedika Yogyakarta. Jurnal Permata Indonesia, 7 (1); 26-34.

Sudra, R, I. 2017. Materi Pokok Rekam medis. Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta.

Wahyuni, Tavip Dwi. 2021. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Musculoskeletal. PT. Nasya Expanding Management.

World Health Organization (WHO). 2010. International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems 10th Revision. Volume 2. Geneva

Downloads

Published

2023-06-30

Issue

Section

Articles