ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT X KOTA SURAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.47701/sikenas.vi.2873Keywords:
infeksi nosokomial, HAIs, PPIAbstract
HAIs atau infeksi nosokomial adalah infeksi yang muncul selama masuk rumah sakit, yang dimanifestasikan setelah 72 jam atau lebih saat pasien dirawat di rumah sakit. Rumah Sakit X terus memiliki tingkat kejadian HAIs yang di atas standar di berbagai indikator penyakit. Kejadian HAIs pada indikator kasus Ventilator Associated Pneumonia (VAP) meningkat secara signifikan dari 0% menjadi 2,52%, angka kejadian ISK sebesar 1,48%. Rumah sakit telah menerapkan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi oleh komite PPI untuk meminimalkan risiko infeksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit X Kota Surakarta. Metode: Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari informan utama dan informan triangulasi. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Analisis data dilakukan secara univariat. Hasil: variabel input terdiri dari man, telah dibentuk tim PPI dan seluruh anggota telah mendapat pelatihan; money, ada anggaran dan telah diklasifikasikan untuk beberapa keperluan; material, sebagian besar sarana dan prasarana PPI di rumah sakit sudah tersedia, namun masih ada beberapa yang kurang; machine, terdapat beberapa pendukung yang belum bisa terpenuhi yang nantinya dapat mempengaruhi program PPI; method, ada regulasi yang telah dibuat mencakup keputusan direktur, struktur organisasi PPI, IPCN dan IPCLN, uraian tugas anggota, standar prosedur operasional di setiap bidang kegiatan, surveilans penyakit infeksi, dan lain-lain. Variabel proses terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian telah dilakukan dengan baik namun masih terdapat beberapa kendala. Variabel output terdiri dari hasil terhadap pelaksanaan program PPI yang terdiri dari kewaspadaan isolasi (berupa kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi), surveilans, pendidikan dan pelatihan. Kesimpulan: pelaksanaan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit X Kota Surakarta masih belum maksimal dan terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya. Saran: untuk Komite PPI rumah sakit agar lebih aktif dalam meningkatkan minat dan kepedulian petugas rumah sakit dengan melakukan sosialisasi dan motivasi sehingga seluruh pihak memahami pentingnya program PPI.
References
Arini, M., 2016, Health Belief Model pada Kepatuhan Hand Hygiene di Bangsal Berisiko Tinggi Healthcare Acquired Infections (HAIs) (Studi Kasus Pada Rumah Sakit X), JMMR J. Medicoeticolegal dan Manaj. Rumah Sakit 5, 129–135. https://doi.org/10.18196/jmmr.5117
Buenita, S., 2016, Implementasi Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum Methodist Susanna Wesley Tahun 2016, Medan: Universitas Sumatera Utara.
Darmadi, 2008, Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya, Jakarta: Salemba Medika.
Edwardson, S., Cairns, C., 2019, Nosocomial infections in the ICU. Anaesth. Intensive Care Med. 20, 14–18. https://doi.org/10.1016/j. diakses pada 15 Juni 2023 pukul 14.30 WIB.
Herman, M dan Handayani, R., 2016, Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Pemerintah dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Indonesia, Jurnal Kefarmasian Indonesia, Vol.6, No.2, Hal:137-146
Kementerian Kesehatan RI, 2011, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan: Pedoman Surveilance Infeksi Rumah Sakit, Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, 2017, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Jakarta.
Majdid, T dan Wibowo, A., 2017, Analisis Penerapan Program Pencegahan dan Pengendalian nfeksi di Ruang Rawat Inap RSUD Tebet Tahun 2017, Jurnal ARSI, Vol.4, No.1, Hal:57- 68.
Mustariningrum, D., Koeswo, M dan Ahsan, 2015, Kinerja IPCLN dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit: Peran Pelatihan, Motivasi Kerja, dan Supervisi, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol.13, No.4, Hal:643-652.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2016, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.
Perdalin bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI, 2015, Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Bapelkes: Medan.
Permenkes RI, 2017, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Putri, A.P.S., Artanti, K.D., Mudjianto, D., 2017. Bundle Prevention Form Filling Completeness of Surgical Site Infection (SSI) on Sectio Caesarea Patients in 2016. J. Berk. Epidemiol. 5, 13. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i1. Diakses pada 17 Juni 2023 pukul 09.00 WIB.
Simatupang, T., Naria, E dan Dharma, S., 2014, Analisis Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Sebagai Usaha Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Martha Friska Kelurahan Brayan Kota Kecamatan Medan Barat Tahun 2014, Medan: Universitas Sumatera Utara.
Suprapto, 2016, Kepatuhan Perawat Dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri Dasar APD (Handscoon dan Masker) Diruangan UGD RSUD Pangkep. Jurnal : Akademi Keperawatan Sandi Karsa Makassar. Diakses pada 15 Juni 2023 pukul 22.00 WIB.
Swarjana, I Ketut, 2016, Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi), Yogyakarta: ANDI
Undang-Undang RI, 2017, Undang-Undang Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.