PIJAT WOOLWICH UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI TAHUN PERTAMA

Authors

  • Siti Farida Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Duta Bangsa Surakarta
  • Catur Setyorini Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Duta Bangsa Surakarta
  • Zetia Madu Retno Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Duta Bangsa Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.47701/sikenas.vi.2086

Keywords:

Pijat Woolwich, Produksi ASI, Tahun Pertama

Abstract

ASI merupakan sumber nutrisi terpenting, terbaik dan terlengkap yang dibutuhkan oleh
bayi. ASI diberikan secara ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan. Banyak penyebab
ketidakberhasilan pemberian ASI eksklusif, salah satunya yaitu kurangnya tingkat kepercayaan
diri ibu terhadap ASI yang dimiliki dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bayinya. Hormon prolactin
dan oksitosin berperan dalam peningkatan produksi air susu Salah satu upaya yang bisa
dilakukan untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin yaitu dengan memberikan pijat
woolwich. Pijat woolwich adalah pemijatan yang dilakukan pada area sinus laktifirus tepatnya 1-
1,5 cm diatas areola mammae, untuk mengeluarkan ASI yang berada pada sinus laktifirus. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat woolwich terhadap produksi ASI. Jenis penelitian
ini adalah Pre eksperimental Design dengan One GroupPretest-Postest Design yaitu dengan
membandingkan 1 kelompok dengan 2 perlakuan yakni melakukan observasi volume ASI sebelum
dan setelah diberikan pijat woolwich pada ibu menyusui. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu
menyusi yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 15 orang. Hasil uji statistik diperoleh p-value
sebesar 0,001 sehingga dapat disimpulkan bahwa pijat woolwich efektif untuk mengatasi masalah
produksi ASI. Produksi ASI meningkat setelah dilakukan pijat Woolwich, sehingga diharapkan
keluarga dapat mendukung untuk menerapkan pijat woolwich sehari dua kali selama 3 hari
berturut-turut pada ibu menyusui.

References

Agung, I Gusti Ngurah. (2006). Statistika Penerapan Model Rerata Sel Multivariat danModel

Ekonometri dengan SPSS. Jakarta: Yayasan SAD Satria Bhakti.

Barokah.L, Utami. F. (2017). Pengaruh Pijat Woolwich Terhadap Produksi ASI Di BPM Appi Amelia

Bibis Kasihan Bantul. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers Pengembangan

Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII. Hal. 17-18.

Dewi, V, N, L., & Tri Sunarsih. (2011). Asuhan kebidanan pada ibu nifas. Jakarta : Salemba Medika.

Kusumastuti, dkk. (2017). Kombinasi Pijat Woolwich dan Oksitosin Terhadap Produksi ASI dan

Involusi Uterus pada Ibu Post Partum. Yogyakarta: PT leutika Nouvalitera.

Malatuzzulfa. N. I, Meinawati. L,, Nufus. H. (2022). Upaya Peningkatan Produksi ASI melalui Pijat

Woolwich dan Massage Rolling pada Ibu Nifas 1 Minggu Post Partum. Jurnal Kebidanan.

Vol. 12, No.1, Hal 65-72.

Pamuji. S.E.B, Supriyana., Rahayu. S, Suhartono. (2014). Pengaruh Kombinasi Metode Pijat

Woolwich dan Endorphine Terhadap Kadar Hormon Prolaktin dan Volume ASI (Studi Pada

Ibu Postpartum Di Griya Hamil Sehat Mejasem Kabupaten Tegal). BHAMADA, JITK. Vol.

, No. 1, Hal. 1-15.

Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Pustaka Bunda. Jakarta.

Sukriana, Dewi. Y. I , Utami. S. (2018). Efektivitas Pijat Woolwich Terhadap Produksi ASI Post

Partum Di Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru. JOM FKp, Vol. 5 No. 2. Hal. 512-519.

Sulistyawati, A. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: ANDI.

Sulistyawati.A. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta : Perpustakaan Nasional.

Suradi, Rulina. (2010). Indonesia Menyusui. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Downloads

Published

2022-06-18

Issue

Section

Articles