ANALISIS KARAKTERISTIK PELANGGAN KOMPLAIN TERHADAP LAMA WAKTU TUNGGU PENDAFTARAN RAWAT JALAN
DOI:
https://doi.org/10.47701/sikenas.vi.1744Keywords:
karakter pelanggan, komplain, waktu tunggu, pendaftaran rawat jalanAbstract
Manajemen informasi kesehatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan berkembang seiring perkembangan zaman. Kebutuhan informasi menjadi penting dalam pengambilan keputusan bagi manajemen tingkat atas maupun tingkat menengah. Agar mutu informasi kesehatan selalu terjaga dan terus meningkat serta berkesinambungan, perlu pengelolaan dengan baik. Kendali mutu pada layanan kesehatan bertujuan untuk menilai suatu kebijakan atau prosedur untuk memperoleh standar yang ditentukan mencakup pengawasan, uji tes, dan memeriksa semua ketentuan tersebut. Oleh karenanya, kendali mutu informasi kesehatan, sebagai pengambilan keputusan dalam menyusun perencanaan ke depan, juga meminimalisir komplain pelanggan atas ketidak puasan terhadap jasa maupun fasilitas kesehatan yang diberikan. Hal tersebut terjadi karena disorentasi pengetahuan dan karakter costomer itu sendiri. Penelitian ini bertujuan, 1) mengetahui karakteristik pelanggan komplain, dan 2) mengetahui waktu tunggu pendaftaran rawat jalan di RS Muhammadiyah Lamongan. Desain penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian berupa lembar angket dan observasi. Sampel penelitian menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukan; (1) terdapat hubungan yang signifikan dari masing-masing karakteristik pelanggan komplain yaitu umur, pendidikan, gender, dan status pernikahan dengan waktu tunggu pendaftaran rawat jalan, (2) waktu tunggu pendaftaran rawat jalan antara 15-25 menit, yang melebihi standar pelayanan minimal (SPM) nasional adalah 10 menit. Kesimpulan ada hubungan antara karakteristik pelanggan komplain terhadap lama waktu tunggu pendaftaran rawat jalan. Saran bagi pihak rumah sakit untuk dapat memperhatikan kualitas kecepatan waktu tunggu yang ada.
n
References
Arikunto, S. 2006. Metode penelitian kualitatif. Jakarta: bumi aksara
Asmadi. (2008), Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta : EGC
Departemen Kesehatan RI. (2006). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes. 2007. Pedoman pengelolaan rekam medis rumah sakit di indonesia. Jakarta : direktorat jenderal pelayanan medis departemen kesehatan
Hasibuan, M.S.P. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Ed Revisi, Cet. 13. Jakarta: Bumi Aksara.
Kanestren, D. R. (2009). Analisis hubungan karakteristik individu dan lingkungan kerja dengan kinerja perawat di unit rawat inap RS Pertamina Jaya. Tesis Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta http://www.lontar.ui.ac.id
Notoadmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta, Juni 2003
Notoatmodjo, soekidjo. 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: rineka cipta
Parasuraman. 1988. Servqual: a multiple-item scale for measuring consumer perceptions of service quality. Journal of retaling. Volume 64 no. 1
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 208 Tentang Rekam Medis
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
Respati, shinta ayu. 2015. Hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di puskesmas halmahera kota semarang tahun 2014. Skripsi. Semarang. Universitas negeri semarang.
Robbins, S.P. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi Duabelas, Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Rsmlamongan. 2022. http://rspkusekapuk.rsmuhammadiyahjatim.com/index.php/2022/07/29/profi l/. diakses pada 1 Juni.
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.