PENGARUH MODEL SHARE DESICION-MAKING PADA AKSEPTOR LAMA AKDR TERHADAP ANGKA DROP OUT KONTRASEPSI
DOI:
https://doi.org/10.47701/sikenas.vi.1633Keywords:
share desicisio-making, akseptor lama AKDR, angka drop outAbstract
Model pengambilan keputusan dalam kesehatan dapat mempengaruhi keputusan yang diberikan oleh pasien dalam pemilihan metode kontrasepsi, salah satunya adalah dengan menggunakan Model shared decision-making (SDM). Model shared decision-making (SDM) adalah salah satu model yang dapat digunakan oleh penyedia pelayanan kesehatan dalam membantu pasien membuat keputusan Kesehatan. Desain penelitian Pre-eksperimental design menggunakan bentuk One Group Pretest – Posttest. Sampling dalam penelitian ini Purposive  sampling. Total responden 60 orang, terbagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan 30 responden dan kelompok kontrol 30 responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pada kelompok perlakuan bahwa setelah diberikan metode SDM   27 responden tingkat pengetahuan baik (77,14%), sebagian kecil dari 2 responden tingkat pengetahuan cukup moderat (17,5%) dan persentase kecil dari 1 responden tingkat pengetahuan kurang (5,36%). Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh hampir seluruhnya dengan tingkat pengetahuan cukup 34 responden (97%) dan persentase kecil 1 responden dengan tingkat pengetahuan kurang (3%). Analisis data dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,006 (p < 0,05) yang artinya ada pengaruh pemberian metode SDM terhadap angka Drop out kontrasepsi AKDR. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu inovasi sebagai metode yang baru dalam pengambilan keputusan ber KB.
Kata Kunci: Share Decision-Making, Akseptor Lama AKDR, Angka Drop Out
References
Arum, D., & Sujiyatini. (2009). Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Nuha Medika.
BKKBN. (2020). Jaga Kesehatan Reproduksi:" Pahami Dan Rencanakan Dengan Nyaman" Kontrasepsimu. https://www.bkkbn.go.id/detailpost/jaga- kesehatan-reproduksi-pahami-dan-rencanakan-dengan-nyaman- kontrasepsimu
BPS. (2019). Angka Pemakaian Kontrasepsi (CPR) Semua Cara Pada Pasangan Usia Subur Usia 15-49 Tahun Yang Pernah Kawin (40% Bawah), Menurut Provinsi (Persen), 2017-2019.
Chung Park, M. . (2007). Contraceptive Decision-Making In Military Woman. 10 No 2, 159–189.
Friedman, M. M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga : Riset, Teori dan Praktek. EGC.
Glasier, A., & Gebbie, A. (2006). Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi.
Handayani, S. (2010). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Pustaka Rihama.
Herarti. (2004). Family Planning Decision-Making: Case Studies In West Java. Indonesia.
Hidayat, A, A. (2013). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Salemba Medika.
Imbarwati. (2009). Beberapa Faktor yang Berkaitan degan Penggunaan KB IUD pada Peserta KB non IUD di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Universitas Diponegoro.
Kadarsah, S. (2002). Sistem Pendukung Keputusan Suatu Wacana Struktural Idealisasi Dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan.
Kemenkes RI. (2013). Rencana Aksi Nasional Pelayanan Keluarga Berencana Tahun 2014-2015. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Legare, F., Stacey, D., Gagnon, S., Dunn, S., Pluye, P., & Frosch, D. (2011). Validating a conceptual model for an inter-professional approach to shared decision making: a mixed methods study. Journal of Evaluation for Clinical Practice.
Listyawardani. (2017). Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi. http://joernal.bkkbnswop.pdf.com.
Noone, J. (2004). Finding The Best Fit: a Grounded Theory Of Contraceptive Decision Making In Woman. Nursing Forum, 39 No 4, 12–13.
Pandiangan, R. S. (2018). No TitleFaktor – Faktor yang Mempengaruhi Akseptor KB Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Siempat Rube Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2017. Skripsi.
Sugiyono. (2018b). Metodologi Penelitian. Journal of Chemical Information and Modeling.
Suryana, et al, Sugiyono, Sekaran, U., Lee, S., Stearns, T., & Geoffrey, G. M. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. In International Journal of Management.