UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAN FRAKSI N-HEKSAN, FRAKSI ETIL ASETAT, FRAKSI AIR DARI DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923
DOI:
https://doi.org/10.47701/sikenas.v0i0.1243Abstract
Daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) mengandung flavonoid, saponin dan tannin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi air dari daun ubi jalar ungu terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Daun ubi jalar ungu diekstrak secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian difraksinasi dengan menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Ekstrak etanol 96%, fraksi n-heksan, etil asetat dan air diuji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi dengan konsentrasi 1%, 5%, 10%, 15% dan 20% kemudian fraksi teraktif dilanjutkan uji dengan metode dilusi dengan konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,12%, 1,56%, 0,78%, 0,39%, 0,19% dan 0,095%. Hasil penelitian dengan metode difusi menunjukkan bahwa ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Fraksi yang teraktif adalah fraksi etil asetat konsentrasi 20% dengan rata-rata diameter zona hambat adalah 12,0 mm. Fraksi etil asetat dari daun ubi jalar ungu mempunyai aktivitas antibakteri paling aktif dibandingkan dengan ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan fraksi air dilihat dari rata-rata diameter zona hambat yang diperoleh. Metode dilusi dari fraksi etil asetat menunjukkan Konsentrasi Hambat Minimum dan Konsentrasi Bunuh Minimum dari fraksi etil asetat adalah 25%.
Kata kunci : Daun ubi jalar ungu, Staphylococcus aureus ATCC 25923, difusi, dilusi.