PENGARUH JENIS OBAT TERHADAP KERUTINAN PENDERITA TB PARU MEMINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS

Authors

  • Yuniarti Suryatinah Balai Litbangkes Tanah Bumbu
  • Wulan Sari RGS Balai Litbangkes Tanah Bumbu,
  • Sri Sulasmi Balai Litbangkes Tanah Bumbu

DOI:

https://doi.org/10.47701/sikenas.v0i0.1227

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. TB menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi di seluruh dunia. Berdasarkan data WHO, secara global pada tahun 2019 diperkirakan 10 juta orang menderita TBC. Salah satu kebijakan penanggulangan TB di Indonesia adalah pengadaan obat anti tuberkulosis (OAT). OAT terdiri dari kombinasi dosis tetap (KDT), kombipak dan lepasan. Kepatuhan pasien dalam terapi pengobatan menjadi salah satu faktor pencegahan terjadinya resistensi OAT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jenis obat terhadap kerutinan atau kepatuhan penderita TB paru meminum OAT. Penelitian ini merupakan survei skala nasional (Riskesdas 2018) yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan RI di seluruh wilayah Indonesia dengan desain potong lintang dan metode analisis crosstab. Sampel penulisan artikel memfokuskan pada 852 penderita yang dalam 6 bulan terakhir pernah didiagnosis TB Paru oleh tenaga Kesehatan (dokter/ perawat/ bidan) dan mendapat pengobatan OAT KDT atau OAT kombipak/lepasan. Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih banyak penderita TB paru dengan OAT KDT yang rutin meminum obat dibanding dengan penderita TB paru dengan OAT kombipak/lepasan, tetapi tidak terlalu signifikan (p value = 0.892). Tidak ada hubungan antara jenis OAT yang didapatkan dengan tingkat kerutinan minum obat. Kepatuhan pengobatan penderita TB paru untuk rutin mengkonsumsi OAT dapat terjamin dengan adanya keterlibatan PMO (pengawas menelan obat).
Kata Kunci : Tuberkulosis, OAT, rutin minum obat

Downloads

Published

2021-06-19

Issue

Section

Articles