https://ojs.udb.ac.id/index.php/ovum/issue/feedOVUM : Journal of Midwifery and Health Sciences2023-10-18T00:00:00+07:00UPPMuppm@udb.ac.idOpen Journal Systems<table style="height: 280px; width: 100%;" width="100%" bgcolor="#f0f0f0"> <tbody> <tr style="height: 28px;"> <td style="height: 28px;">Journal Title</td> <td style="height: 28px;">: <strong>OVUM : Journal of Midwifery and Health Sciences</strong></td> </tr> <tr style="height: 28px;"> <td style="height: 28px;">Journal Initials</td> <td style="height: 28px;">: ovum</td> </tr> <tr style="height: 28px;"> <td style="height: 28px;">ISSN (Print)</td> <td style="height: 28px;">: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220420521461838" target="_blank" rel="noopener">2829-5293</a></td> </tr> <tr style="height: 28px;"> <td style="height: 28px;">ISSN (Online)</td> <td style="height: 28px;">: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220420360972612" target="_blank" rel="noopener">2829-4726</a></td> </tr> <tr style="height: 28px;"> <td style="height: 28px;">DOI Prefix</td> <td style="height: 28px;">: <a href="https://search.crossref.org/?q=2829-4726&from_ui=yes" target="_blank" rel="noopener">10.47701</a></td> </tr> <tr style="height: 28px;"> <td style="height: 28px;">Type of Peer-Review</td> <td style="height: 28px;">: <a href="https://ojs.udb.ac.id/index.php/ovum/peerreview" target="_blank" rel="noopener">Single-Blind</a></td> </tr> <tr style="height: 28px;"> <td style="height: 28px;">Frequency</td> <td style="height: 28px;">: Semi Annually</td> </tr> <tr style="height: 28px;"> <td style="height: 28px;">Editor in Chief</td> <td style="height: 28px;">: Darah Ifalahma (<a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6650199" target="_blank" rel="noopener">SINTA</a>)</td> </tr> <tr style="height: 28px;"> <td style="height: 28px;">Publisher</td> <td style="height: 28px;">: Universitas Duta Bangsa</td> </tr> <tr style="height: 28px;"> <td style="height: 28px;">Abstracting & Indexing</td> <td style="height: 28px;">: <a href="https://ojs.udb.ac.id/index.php/ovum/indexing" target="_blank" rel="noopener">Indexing</a></td> </tr> </tbody> </table>https://ojs.udb.ac.id/index.php/ovum/article/view/2945PENERAPAN TERAPI BERMAIN PUZZLE PADA ANAK PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) YANG MENGALAMI KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI DI BANGSAL SHOFA RS PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR2023-08-03T09:25:50+07:00Cheli Dwi Astuti Pramuditachelipramudita01@gmail.comMaryatun Maryatunchelipramudita2001@gmail.com<p>Kecemasan adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan takut dan pertanda system saraf otonom yang hiperaktif, dari rasa takut dapat menjadi respon akibat hospitalisasi pada anak. Untuk mengurangi kecemasan anak dapat diberikan terapi bermain. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil penerapan terapi bermain puzzle terhadap penurunan kecemasan pada anak usia prasekolah akibat hospitalisasi.</p> <p>Metode penelitian menggunakan desain penelitian dilakukan dengan metode deskriptif studi kasus kepada 3 responden anak usia prasekolah yang mengalami kecemasan. Kecemasan diobservasi sebelum dan sesudah terapi bermain puzzle. Hasil penelitian didapatkan setelah dilakukan penerapan terapi bermain puzzle didapatkan hasil bahwa terapi bermain puzzle dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak yang sedang mengalami hospitalisasi. Kesimpulan peneltian ini yaitu terapi bermain merupakan terapi bermain yang dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan pada anak yag sedang mengalami hospitalisasi.</p>2023-10-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Cheli Dwi Astuti Pramudita, Maryatun Maryatunhttps://ojs.udb.ac.id/index.php/ovum/article/view/2907PENERAPAN FOOT MASSAGE TERHADAP STATUS HEMODINAMIK PADA PASIEN TERPASANG VENTILATOR DI ICU RSUD Ir.SOEKARNO SUKOHARJO2023-07-17T19:08:08+07:00Choirunnisa Salsabilachoirunnisa2008@gmail.comFida Husainchoirunnisa2008@gmail.comYohana Ika Prastiwichoirunnisa2008@gmail.comEndar Sulistyochoirunnisa2008@gmail.com<p>Pasien ICU kritis memiliki berbagai kondisi medis, oleh karena itu pasien ICU dapat disamakan dengan kata “pasif” karena mereka menstabilkan keadaan hemodinamik melalui pemasangan berbagai alat monitor dan penunjang kehidupan salah satunya ventilator. Pasien terpasang ventilator bisa menimbulkas reaksi stress tubuh yang memicu ketidastabilan pada status hemodinamik. Upaya yang umum dilakukan untuk menjaga kestabilan hemodinamik masih didominasi terapi farmakologi, disatu sisi terapi non-farmakologi mampu membantu mengoptimalkan seperti pemberian <em>foot massage</em>. Tujuan penelitian mengetahui hasil penerapan <em>foot massage</em> terhadap status hemodinamik pada pasien dengan terpasang ventilator di ICU RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo. Jenis penelitian adalah studi kasus deskriptif. Penerapan dilakukan pada 2 pasien yang dipilih dengan metode <em>purposive sampling</em> dengan kriteria inklusi dan ekslusi. <em>Foot massage</em> dilakukan selama 40 menit sebanyak 1x/hari dalam 2 hari. Instrument penelitian menggunakan SOP <em>foot massage</em>, lembar observasi status hemodinamik, dan <em>informed consent</em>. Hasil penelitian terjadi penurunan status hemodinamik pada parameter tekanan darah, MAP, HR, RR, dan peningkatan SPO<sub>2</sub> pada pasien I (Tn.G) dan terjadi penurunan status hemodinamik pada parameter tekanan darah, MAP, HR, RR, dan SPO<sub>2 </sub>stabil pada pasien II (Tn.J). Kesimpulan ada perubahan terhadap status hemodinamik pada pasien terpasang ventilator di ICU RSUD Ir.Soekarno Sukoharjo setelah diberikan <em>foot massage</em></p>2023-10-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Choirunnisa Salsabila, Fida Husain, Yohana Ika Prastiwi, Endar Sulistyohttps://ojs.udb.ac.id/index.php/ovum/article/view/2914A PENERAPAN TERAPI MUROTTA TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA IBU POST SECITO CAESARE DI BANGSAL ADAS MANIS RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI2023-07-17T19:07:12+07:00Heni Safitriheni17022@gmail.comAnjar Nurrohmahhenisafitri389@gmail.comPanggah Widodohenisafitri389@gmail.com<p><strong>Latar Belakang:</strong> Nyeri pada post seksio sesar biasanya disebabkan karena nyeri pada luka post seksio sesar. Upaya untuk menurunkan nyeri dengan teknik non farmakologi distraksi untuk mengurangi rasa nyeri, salah satu teknik distraksi yang efektif adalah terapi murottal. Terapi Murottal merupakan suatu asuhan keperawatan, yang mengajarkan kepada klien memberikan terapi dengan menperdengarkan ayat-ayat suci Al-Quran. <strong>Tujuan:</strong> Mendeskripsikan perkembangan nyeri sebelum dan sesudah Penerapan Terapi Murottal Terhadap Penurunan Nyeri Nyeri Pada Ibu <em>Post Secito Caesare</em>. <strong>Metode:</strong> Metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan proses pendekatan keperawatan. <strong>Hasil:</strong> Adanya pengaruh terapi murrotal terhadap penurunan nyeri ibu <em>post secito caesare</em> dari kategori skala nyeri sedang hingga tidak merasa nyeri. <strong>Kesimpulan:</strong> Perkembangan skala nyeri sebelum dan sesudah pemberian terapi murottal selama 3 hari menunjukkan adanya pengaruh terapi murrotal terhadap nyeri <em>post secito caesare</em> mengalami penurunan setiap harinya dari kategori skala nyeri sedang hingga tidak merasa nyeri.</p>2023-10-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Heni Safitri, Anjar Nurrohmah, Panggah Widodohttps://ojs.udb.ac.id/index.php/ovum/article/view/2918PENERAPAN FISIOTERAPI DADA TERHADAP HEMODINAMIK DAN SATURASI OKSIGEN PADA ANAK DENGAN PNEUMONIA DI RUANG DADAP SEREP RSUD PANDANARANG BOYOLALI2023-07-17T19:05:04+07:00Laila Nur Fidayanalailanurfidayana@gmail.comIrma Mustika Sarilailanurfidayana@gmail.comPanggah Widodolailanurfidayana@gmail.com<p>Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana alveoli paru yang bertanggungjawab menyerap oksigen dari atmosfer dan terisi oleh cairan. Terjadinya pneumonia tersebut disebabkan alveoli dipenuhi dengan nanah dan cairan, yang membuat pernafasan terasa sakit dan membatasi asupan oksigen. Infeksi ini umumnya menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Pneumonia menjadi penyebab kematian terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Tujuan penerapan ini bertujuan untuk mengetahui hasil implementasi dari penerapan fisioterapi dada pada pasien anak dengan pneumonia di ruang Dadap Serep RSUD Pandanarang Boyolali. Metode penerapan ini menggunakan studi kasus. Hasil penerapan menunjukkan bahwa bersihan jalan nafas pada anak pneumonia dengan intervensi selama 3 hari dan durasi penerapan 10 menit, sebelum diberikan fisioterapi dada yaitu sputum tidak dapat keluar, frekuensi nafas cepat, terdapat suara nafas ronkhi, frekuensi nadi meningkat, saturasi oksigen menurun dan sesudah diberikan fisioterapi dada yaitu sputum dapat keluar, frekuensi pernafasan membaik, tidak terdapat suara ronkhi, frekuensi nadi dalam rentang normal dan saturasi oksigen meningkat. Kesimpulan terdapat perbedaan perkembangan hemodinamik dan saturasi oksigen sebelum dan sesudah dilakukan fisioterapi dada pada anak dengan pneumonia</p>2023-10-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Laila Nur Fidayana, Irma Mustika Sari, Panggah Widodohttps://ojs.udb.ac.id/index.php/ovum/article/view/2922PENERAPAN TERAPI BERMAIN ORIGAMI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG DADAP SEREP RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI2023-07-17T19:04:07+07:00Nurul Adkhanuruladkha255@gmail.comEska Dwi Prajayantinuruladkha255@gmail.comPanggah Widodonuruladkha255@gmail.com<p><strong>Latar Belakang; </strong>Pada usia prasekolah, aktivitas fisik pada anak meningkat yang menyebabkan anak sering kelelahan dan menyebabkan rentan terserang penyakit akibat sistem imun belum stabil sehingga daya tahan tubuh melemah yang mengharuskan anak untuk menjalani hospitalisasi. Masalah utama hospitalisasi anak yaitu terjadinya kecemasan. Salah satu cara untuk menurunkan kecemasan yaitu dengan penerapan terapi bermain origami. <strong>Tujuan : </strong>Mengetahui hasil penerapan setelah dilakukan terapi bermain origami untuk tingkat kecemasan anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi di ruang Dadap Serep RSUD Pandan Arang Boyolali. <strong>Metode :</strong> Penerapan terapi bermain origami ini menggunakan metode studi kasus, dilakukan kepada 2 responden An.I dengan permasalahan kecemasan, takut saat hospitalisasi. An. M dengan permasalahan kecemasan serta rewel ketika dilakukan pengobatan. <strong>Hasil :</strong> Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kecemasan yang diukur menggunakan alat ukur <em>Preschool Anxiety Scale (PAS)</em> pada anak usia prasekolah dengan intervensi selama 3 hari dan durasi penerapan 20 menit, sebelum dilakukan terapi bermain origami yaitu skor 63-65 (kecemasan berat) dan sesudah dilakukan terapi bermain origami yaitu skor 23-24 (kecemasan ringan). <strong>Kesimpulan</strong> <strong>:</strong> Terapi bermain origami berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Anak Usia Prasekolah; PAS; Hospitalisasi; Kecemasan.</p>2023-10-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Nurul Adkha, Eska Dwi Prajayanti, Panggah Widodohttps://ojs.udb.ac.id/index.php/ovum/article/view/2976Penerapan Terapi Reminisence dan Relaksasi Otot Progresif pada Depresi Lansia dengan Hipertensi di RSUD Wonogiri2023-08-15T09:43:42+07:00Sri Puji Handayanibanyurohman@gmail.comErika Dewi Noorratrispuji026@gmail.com<p>Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis dengan angka prevalensi yang sangat tinggi pada lansia. Hipertensi sering di sertai dengan gejala somatis, kualitas hidup yang rendah dan gangguan peran selain itu hipertensi rentan terhadap masalah- masalah psikososial salah satunya adalah depresi. Prevalensi lansia berusia 55-64 tahun yang mengalami depresi sebesar 15,9%, lansia usia 65-74 tahun sebesar 23,2%, dan lansia usia diatas 75 tahun sebesar 33,7%. Di Indonesia prevalensi penderita depresi pada tahun 2021 sekitar 33,7 juta jiwa (11,8%). Tujuan penerapan dari Terapi <em>Reminiscence </em>dan Relaksasi Otot Progresif pada Depresi Lansia dengan Hipertensi di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Metode <em>true eksperimental</em> <em>pre-post test.</em> Hasil penerapan terapi <em>reminiscence</em> dan relaksasi otot progresif pada 2 responden selama 5x pertemuan didapatkan hasil ada penurunan yang signifikan terhadap tingkat depresi yang diderita responden setelah dilakukan terapi <em>reminiscence</em> dan relaksasi otot progresif, dengan cara <em>post-test</em> disetiap kali pertemuan. Kesimpulan ada penurunan yang signifikan terhadap tingkat depresi yang diderita responden setelah dilakukan terapi <em>reminiscence</em> dan relaksasi otot progresif</p>2023-10-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Sri Puji Handayani, Erika Dewi Noorratri