Penangkapan Carbon (Carbon Capture) dengan Teknologi Membran untuk Industri Berkelanjutan: Literatur Review
Keywords:
CO2 capture, teknologi membran, membran polimer, membran FSCAbstract
Industri berkontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi global, namun juga menjadi penyumbang utama emisi karbon dioksida (CO?), khususnya dari sektor seperti semen, baja, dan petrokimia, yang menyumbang sekitar 21% emisi global. Aktivitas lain, seperti transportasi, pengolahan gas alam, dan pertanian, turut meningkatkan kadar CO? di atmosfer, merusak kualitas lingkungan. Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS), termasuk teknologi membran, menjadi solusi untuk mitigasi emisi CO? dengan efisiensi tinggi dan jejak lingkungan rendah. Teknologi membran menarik perhatian karena kemampuannya menangkap CO? dari gas buang industri, khususnya dalam penangkapan pasca-pembakaran. Material membran polimerik, anorganik, dan campuran (MMMs) menunjukkan potensi besar, meski tantangan seperti tekanan parsial CO? yang rendah, pembengkakan, dan plastisasi tetap menjadi hambatan. Polimer seperti poliakrilat, poliamida, poliimid, dan polyvinylamine (PVAm) menawarkan keunggulan biaya rendah, stabilitas tinggi, dan selektivitas CO? yang baik. PVAm, misalnya, mencatat selektivitas hingga 300% dalam kondisi tertentu, dengan performa yang dapat ditingkatkan melalui kombinasi dengan polimer lain. Optimalisasi material dan desain membran menjadi kunci dalam meningkatkan efisiensi, permeabilitas, dan stabilitas membran, menjadikannya solusi penting untuk mendukung keberlanjutan industri dan mengurangi emisi karbon secara signifikan.