Peranan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab terhadap psikologis remaja pada kasus bullying

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Desi Puspaningrum

Abstract

Abstrak


Bullying adalah perilaku agresif yang berulang-ulang dengan kekuatan yang tidak seimbang, sebuah hasrat untuk menyakiti yang menyebabkan seseorang menderita aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang atau kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pancasila dalam pencegahan bullying dikalangan remaja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mendapatkan hasil bahwa nilai dari sila Pancasila yang memiliki solusi paling tepat untuk permasalahan tersebut adalah nilai pada sila kedua yang mengharuskan bangsa Indonesia untuk "Memanusiakan Manusia", maksudnya adalah setiap bangsa Indonesia harus bisa memperlakukan orang lain layaknya manusia, yaitu dengan sikap saling menghormati, saling menghargai, tidak saling bermusuhan, dan berbuat baik kepada sesama. Karena bully dapat dikatakan 180 derajat kebalikan dari hal tersebut, maka dengan memahami dan mengamalkan sila kedua, bully dapat berhenti dengan sendirinya.


Bullying is repeated aggressive behavior with disproportionate force, a desire to cause harm that causes someone to suffer, this action is carried out directly by a person or group. The aim of this research is to determine the role of Pancasila in preventing bullying among teenagers. This research uses a qualitative type of research using a phenomenological approach. Based on the research results, researchers found that the value of the Pancasila principle which has the most appropriate solution to this problem is the value of the second principle which requires the Indonesian people to "humanize humans", meaning that every Indonesian nation must be able to treat other people like humans, namely by mutual respect, mutual appreciation, not being hostile to each other, and doing good to others. Because bullying can be said to be 180 degrees opposite of that, by understanding and practicing the second principle, bullying can stop by itself.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Puspaningrum, D. (2024). Peranan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab terhadap psikologis remaja pada kasus bullying. Prosiding Seminar Nasional Hukum, Bisnis, Sains Dan Teknologi, 4(1). Retrieved from https://ojs.udb.ac.id/index.php/HUBISINTEK/article/view/3510